PASURUAN, Akun TikTok bernama @zenpaskot, yang membawa nama “Viralnya Jatim”, menuai kecaman dari sejumlah pihak. Akun yang diduga milik warga Kota Pasuruan tersebut dinilai telah bertindak berlebihan dalam konten-kontennya, terutama terkait dengan polemik kawasan usaha Gempol9.
Dalam beberapa unggahan videonya, akun tersebut memajang foto-foto individu tanpa konfirmasi, menyandingkannya dengan latar belakang pemberitaan serta narasi yang dianggap menyudutkan. Hal ini memicu reaksi keras dari sejumlah pemilik warung kopi (warkop) dan tokoh masyarakat yang merasa bahwa tindakan akun tersebut bukan hanya ngawur, tapi juga merusak reputasi dan memperkeruh suasana.
“Ini soal foto yang disebar. Intinya, saya sangat tidak terima dengan akun TikTok @zenpaskot yang mempublikasikan tanpa konfirmasi. Itu bukan cara yang etis,” ujar salah satu pihak yang keberatan, saat ditemui di kawasan Gempol, Kamis (25/7).
Menurutnya, tindakan menyandingkan foto perempuan dengan tangkapan layar berita lalu dibingkai dengan narasi penuh insinuasi, menunjukkan upaya membangun persepsi buruk tanpa dasar. Ia menegaskan, konten semacam itu bisa dikategorikan sebagai pencemaran nama baik.
Kecaman serupa juga disampaikan oleh sejumlah pelaku usaha kecil di sekitar kawasan Gempol9. Mereka menilai bahwa akun tersebut seolah-olah memiliki agenda tertentu untuk menutup total Gempol9, dengan menyebarkan konten sensasional yang dinilai penuh pesanan.
“Kalau cara-cara seperti ini diteruskan, kami curiga ini sudah bukan lagi soal moral, tapi lebih ke arah cari sensasi demi cuan. Kontennya cenderung provokatif dan tanpa etika jurnalistik,” ujar seorang pemilik warkop yang meminta namanya tidak disebut.
Pihak-pihak yang merasa dirugikan menyebut bahwa konten akun tersebut mengabaikan prinsip verifikasi informasi, serta tidak memberikan ruang klarifikasi kepada individu yang ditampilkan. Lebih dari itu, sejumlah warga menilai konten yang dibuat justru dapat memperkeruh kondisi sosial dan menggiring opini publik ke arah yang menyesatkan.
“TikTok memang bebas berekspresi, tapi bukan berarti bebas memfitnah atau merusak citra orang seenaknya. Kalau tujuannya hanya viral, itu cara yang sangat tidak sehat dan merugikan banyak pihak,” katanya.
Di tengah panasnya polemik Gempol9, keberadaan akun seperti @zenpaskot justru dinilai sebagai bensin di atas bara. Ketimbang menambah ruang dialog, kontennya malah dianggap memperuncing konflik dan menambah stigma terhadap warga maupun pelaku usaha di kawasan tersebut.
Sejumlah pihak pun mendesak pemilik akun untuk segera melakukan klarifikasi dan permintaan maaf secara terbuka kepada mereka yang telah dirugikan. Bahkan, tak sedikit yang mulai menggagas untuk pelaporan resmi ke pihak berwajib atas dugaan pelanggaran UU ITE dan pencemaran nama baik.
Sampai berita ini dipublikasikan, redaksi Swaranetizen.com masih berupaya mengonfirmasi siapa pemilik akun TikTok tersebut.
Jurnalis: Lukas
Editor: Panji Lesmana